Monster Hunter Rise - Nintendo Switch


    Seri Monster Hunter meledak popularitasnya pada tahun 2017 ketika World menjadi game Capcom terlaris sepanjang masa, tetapi bukan berarti seri ini melupakan masa-masanya di platform Nintendo. Iterasi terbaru dari seri ini, Rise, dibangun dari nol untuk Nintendo Switch dan memanfaatkan beragam fiturnya seperti kontrol gyro dan dukungan amiibo. RPG ini juga mendorong seri ini maju dengan memperkenalkan beberapa mekanika baru seperti Wire Bug dan Palamute.

    Monster Hunter Rise mengambil tempat di lokasi baru dari seri ini, yaitu Kamura Village. Lima puluh tahun setelah desa itu dirusak oleh monster-monster yang menyerang dalam sebuah kejadian bernama The Rampage, sejarah kembali terulang dan kamulah yang diandalkan untuk menyelamatkannya. Keadaannya lebih menantang kali ini, karya Mangnamalo si ikon desa juga turut berpartisipasi. Segi cerita dari game ini diakui bukanlah sisi terkuatnya, dengan plot umum dan kebanyakan penduduk desa tidak begitu berkesan. Tapi untungnya, tidak perlu waktu lama untuk kita bisa beraksi.

    Tambahan yang berkesan lain adalah Palamute, seekor anjing pendamping dengan kekuatan dan kemampuan yang berbeda dengan Palico. Kamu bisa menunggangi Palamute untuk mempercepat daya jelajah. Item juga bisa digunakan di atas punggungnya, jadi kamu tidak rentan jika sedang diserang monster. Kamu juga bisa menyerang monster sembari menunggangi Palamute menggunakan sebuah pedang di mulutnya, dan ia akan bertarung bersamamu dalam perburuan-perburuan, layaknya Palico. Dengan adanya pendamping berbulu ini di sampingmu, begitu juga Palico, membuat saya tidak merasa dirugikan ketika bermain single player dan tanpa rekan-rekan pemburu lainnya.

    Selain itu, Rise juga menambahkan sebuah tipe quest baru untuk pemain selesaikan, selain perburuan dan quest dari para penduduk desa. Rampage Quest menambahkan aroma tower defense ke dalam seri Monster Hunter. Di sini kamu akan mempertahankan sebuah bententg melawan beberapa gelombang monster. Di sini kamu memiliki tiga kategori jebakan yang bisa kamu taruh (Mountable, Auto, dan Limited). Mereka semua memiliki level-level tersendiri dengan jebakan-jebakan yang lebih kuat dan efisien seiring tingkat kesulitan mulai menanjak. Tentu, saya tidak memainkan ini sebanyak perburuan biasanya, tetapi mereka tetap memberikan variasi menyenangkan dalam gameplay.

    Masih ada banyak lagi tambahan yang ditambahkan Rise, tetapi dua lagi yang ingin saya angkat adalah Bunny Dango dan Wyvern Riding. Bunny Dango adalah kudapan yang bisa kamu konsumsi tiga buat dalam sekali santap sebelum kamu berburu, untuk memberikan kamu berbagai macam buff. Ini menambahkan satu lagi lapisan strategi. Dango tertentu bisa menambahkan ketahananmu terhadap api, sedangkan yang lain bisa menyelamatkanmu dari terjatuh di pertarungan. Mekanika Wyvern Riding memungkinkan kamu untuk melompat ke seekor binatang yang telah jatuh menggunakan Wire Bug dan kamu bisa mengontrol mereka untuk menyerang monster yang kamu buru. Ini terlihat menyenangkan awalnya, tetapi tak lama saya mulai bosan dan menyadari bahwa kamu cukup menekan satu tombol saja terus-menerus untuk memberikan damage.

    Deretan monster besar sebanyak 33 buah berisi banyak nama-nama terkenal seperti Diablos, Tigrex, dan Anjnath. Lalu ada pula 11 pendatang baru. Secara pribadi, saya sangat terpukau dengan desain para makhluk baru, karena mereka menunjukkan desain dan mekanika yang belum pernah kita lihat sebelumnya di seri ini. Salah satu favorit saya adalah Bishaten, seekor wyvern mirip monyet yang melontarkan buah-buahan beracun ke pemain dan Goss Harag, seekor monster menakutkan yang mirip dengan seorang manusia salju yang bisa memanggil pedang es.

    Selain dengan makhluk-makhluk yang sudah ada di dalam game, akan ada lebih banyak set yang akan hadir ke depannya dalam update gratis. Yang pertama akan bergabung adalah Chameleos dari Monster Hunter 2 pada April nanti. Secara pribadi, saya agak terbagi tentang cara penyajian konten seperti ini. Tentu saja, ini memberikan pemain dorongan untuk terus kembali ke game, tetapi saya rasa game ini akan menjadi produk yang lebih kuat lagi jika semua monster yang direncanakan itu sudah tersedia sejak awal.

    Saya menikmati sebagian besar kontribusi Rise atas seri ini, tetapi saya ia memiliki beberapa kekurangan yang menahannya sebagai sebuah pengalaman MH menentukan. Pertama, game ini kurang menantang, dan saya jarang merasa terintimidasi atau berada di bawah tekanan meskipun sedang melawan monster-monster paling mematikan sekalipun. Tambahan-tambahan barunya, meskipun menyenangkan, melukai tantangan dari game dan saya tidak pernah gagal dalam quest sederhana hingga melawan beberapa tantangan endgame dari Rise. Selain itu, kemampuan untuk menunggangi makhluk lain memungkinkan kamu untuk memberikan damage besar kepada lawan dan waktu tidak pernah menjadi masalah karena memiliki Palamute.

    Saya juga merasa game ini cukup pendek ketika dibandingkan dengan World dan Generations (dua entri terbaru dan paling disambut balik dari franchise ini). Saya membutuhkan sekitar sepuluh jam bermain solo sampai saya menghadapi monster box art dari game dan lima jam lebih jauh hingga saya membantai semua monster-monster besar yang ada. Tentu saja, terdapat lebih banyak quest endgame (beberapa quest menugaskan kamu untuk mengalahkan dua atau tiga makhluk dalam batas waktu yang sama, contohnya), tetapi pada titik ini kamu kurang lebih sudah menjelajahi semua yang ditawarkan game ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Point Blank Online

Mainet.Inc

Selamat Hari Raya Idul Fitri